SYARAT TUMBUH
1. Tanah
- Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik.
- Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 – 7,0
- Tanah tidak becek/ ada genangan air
- Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.
2. Iklim
- Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
- Suhu udara 16° – 32 ° C
- Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 – 12 jam)
- Kebutuhan benih setiap hektar pertanaman adalah 150 – 300 gram dengan daya tumbuh lebih dari 90 %.
- Siapkan media semai dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m dan panjang 3-5 m serta diberi naungan dari jerami atau alang-alang/ daun kelapa.
- Sebar benih secara merata atau ditebar dalam garikan dengan jarak antar garitan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram. Pertahankan kelembaban tanah tetap baik agar biji cepat tumbuh
- Setelah bibit berumur 10 hari, maka dilakukan pengkokeran untuk memudahkan penanaman dan mencegah kematian pada waktu tanaman dipindahkan. Sebagai koker dapat digunakan daun pisang , daun kelapa atau kantong plastik. Bibit yang telah dikoker ditempatkan dibawah naungan persemaian.
- Sekitar lima hari sebelum bibit dipindahkan naungan pada persemaian dibuka atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari.
2. Pengolahan Tanah
- Satu minggu sebelum tanam lahan sudah siap, meliputi mencangkul/ bajak dan pembuatan bedengan.
- Ukuran bedengan tinggi ± 30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjang sesuai kebutuhan petakan dengan j arak antar bedengan + 30 cm.
- Berikan pupuk kandang dengan dosis 20-30 ton/ ha.
- Bila dipergunakan mulsa dari plastik dapat dipasang setelah dilakukan pemupukan pupuk kandang den bile dipergunakan mulsa dari limbah tanaman seperti dang-slang den sisa-sisa tanaman dapat diberikan setelah penanaman bibit.
3. Penanaman
- Bibit dapat dipindahkan pada umur 28-35 hari setelah semai dengan daun 5 – 7 helai.
- Pilih bibit yang tinggi den besarnya seragam. Tanam bibit dengan posisi tegak dan tekan sedikit tanah disekeliling batang tanaman.
- Siram tanaman secukupnya setelah tanam den penyiraman berikutnya dilakukan
2 hari sekali bila tidak ada hujan.
4. Pemupukan
4. Pemupukan
- Diberikan dengan dosis den aplikasi sebagai berikut:
- Pupuk kandang 20 ton / ha.
- Aplikasi seminggu sebelum tanam.
- Urea 150 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi.
- ZA 400 kg/ ha. Umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi.
- TSP – 36 : 150 kg/ ha, aplikasi seminggu sebelum tanam.
- KCL :100 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi.
- Untuk lebih meningkatkan hasil dapat diberikan pupuk pelengkap cair Tress dengan dosis 500 1/ ha, pada umur 20 hari setelah tanam. Umur 30 hari setelah tanam 500 liter /ha. Umur 40 hari setelah tanam 500 liter /ha dan 50 hari setelah tanam 500 liter /ha.
5. Pemeliharaan
- Lakukan penyulaman bile ads tanaman yang mati pads pagi/ sore hari.
- Pemasangan ajir dapat dilakukan pada saat penanaman atau setelah tanaman setinggi 30 s/d 50 cm dan langsung diikat, panjang ajir + 1,5 m.
- Siangi pertanaman sebelum dilakukan pemupukan bila terdapat gulma.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Hama dan penyakit yang wereng menyerang tanaman cabe adalah hama kutu, daun persik, ulat, grayak, hama trips, penyakit busuk buah, bercak daun dan busuk batang.
- Untuk Hama Kutu Daun Persik dapat dipakai Curacron , Tohuthion.
- Hama ulat Grayak digunakan Methrin, Dimilin dan Atabron
- Hama Trips digunakan Nogos, Nuracran, Malathion.
- Penyakit Bercak Daun, Busuk Batang dan Busuk Buah digunakan Antracol, Dithane, M-45, Cupapit, Dipolatan AF.
7. Panen
- Panenlah cabe, bila cabe warna buahnya lebih dari 60 % (Warna buah masih belang hitam).
- Pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali secara terus menerus sampai tanaman tidak menghasilkan.
- Sewaktu panen sertakan tangkai buahnya, lakukan secara selektif dan hati – hati agar bunga, buah agar batang tidak rontok/ rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar